1 Desember 2025 - 22:56
Ayatullah Fadhl Lankarani: Berkat Revolusi, Kita Memiliki Ribuan Medan Riset / Era Keemasan Hauzah dalam Penelitian

Berkat Revolusi Islam Iran dan berkat pemikiran Imam Khomeini, berbagai gerbang ilmu pengetahuan kini terbuka luas. Ini adalah sebuah kenyataan yang kami sampaikan secara tegas.

Kantor Berita Internasional Ahlulbait -ABNA- Berkat Revolusi Islam Iran dan berkat pemikiran Imam Khomeini, berbagai gerbang ilmu pengetahuan kini terbuka luas. Ini adalah sebuah kenyataan yang kami sampaikan secara tegas. Saat ini, terdapat ribuan medan penelitian yang siap dan terbuka bagi para peneliti untuk menggali pemikiran murni.

Demikian disampaikan oleh Ayatullah Syaikh Javad Fadhl Lankarani dalam pembukaan Pameran Khusus Buku Fikih dan Ilmu Kalam Kontemporer ke-4 yang dihadiri para peneliti dari hauzah dan perguruan tinggi, di Pusat Fikih Ahlul Bait. Dalam kesempatan tersebut, ia menekankan pentingnya ilmu dan riset dalam menjaga keteguhan agama dan kehidupan masyarakat.

Ia mengawali pidatonya dengan mengutip sabda Nabi: “Ilmu adalah salah satu nikmat terbesar di antara seluruh nikmat Ilahi. Ilmu adalah anugerah Tuhan yang dianugerahkan kepada manusia.”

Ia kemudian menegaskan kaitan erat antara ilmu dengan keteguhan pemerintahan dan agama. Menurutnya, sebuah negara dan agama tidak akan bertahan tanpa ilmu, dan justru karya tulis serta penelitianlah yang menjadi sebab utama keteguhan agama. Ia menegaskan bahwa jika sebuah pemerintahan tidak menjadikan ilmu sebagai poros kebijakannya, maka negara itu tidak akan kokoh.

Agama, Ilmu, dan Kehidupan Hauzah

Ayatullah Fadhl Lankarani juga mengkritik propaganda negatif terhadap lembaga keilmuan Islam. Ia menegaskan bahwa hauzah tidaklah mati atau stagnan sebagaimana dituduhkan oleh pihak-pihak tertentu, melainkan tetap aktif, dinamis, dan menjadi pusat ilmu pengetahuan.

Ia menjelaskan bahwa sepanjang sejarah, hauzah selalu menjadi pusat penelitian di berbagai cabang ilmu, khususnya ilmu-ilmu humaniora. Bahkan pada masa lalu, selain ilmu-ilmu agama, juga diajarkan ilmu-ilmu seperti matematika.

Ia kembali menegaskan bahwa capaian ilmiah saat ini merupakan buah langsung dari Revolusi Islam dan pemikiran Imam Khomeini. Saat ini, menurutnya, terdapat ribuan bidang riset yang siap menampung para peneliti untuk menggali gagasan-gagasan orisinal.

Perlunya Mengkaji Isu-Isu yang Terabaikan

Ia juga menyinggung luasnya spektrum penelitian keislaman saat ini. Menurutnya, kajian-kajian keilmuan dan pemikiran keagamaan jauh lebih luas daripada sekadar fikih dan ushul fikih. Kini telah lahir puluhan cabang “fikih tematik”, dan peran aktif fikih dapat dijumpai di hampir semua disiplin ilmu.

Ia menjelaskan bahwa pameran ini bukan hanya untuk menampilkan karya terbitan baru, tetapi juga untuk melahirkan pemikiran-pemikiran baru.

Dalam kesempatan itu, ia menyoroti sejumlah persoalan penting yang masih kurang mendapatkan perhatian serius, seperti persoalan perempuan dalam undang-undang, parlemen, dan masyarakat. Ia juga menyinggung isu hijab yang menurutnya masih terabaikan dan memerlukan kajian ilmiah yang mendalam.

Ini Adalah Masa Keemasan Hauzah

Meski mengakui adanya berbagai problem, termasuk persoalan kesejahteraan para pelajar hauzah, Ayatullah Fadhl Lankarani menyatakan bahwa dari sisi infrastruktur, dinamika, dan semangat penelitian, kondisi hari ini merupakan era keemasan bagi hauzah, yang belum pernah terjadi dalam sejarah sebelumnya.

Di akhir pidatonya, ia berharap agar pameran ini menjadi langkah nyata dalam melayani Islam, mazhab Ahlul Bait, serta pemikiran Imam Khomeini dan Revolusi Islam.

Your Comment

You are replying to: .
captcha